RSS

OMATSURI! Festival-Festival Ala Jepang






Readers, udah pada tau kan apa itu festival? hehehe... Festival itu dalam bahasa Jepang disebut Omatsuri atau kalau bahasa sehari-harinya sih disebut Matsuri. Kenapa author kasih tau? Soalnya kali ini yang dibahas adalah festival-festival yang berasal dari negeri sakura alias Jepang a.k.a Jepun, muehehehehe.. *udah pada tauu keless* #author dilempar

Oke, berhubung Matsuri di Jepang itu bejibun, author bakal langsung capcuss tanpa banyak cincong. Oh iya, author bahasnya mulai dari festival-festival yang besar dan terkenal dulu ya readers, nah baru dibawahnya nanti bakal ada acara-acara yang diperingati tiap tahun.

Yuk cekidot!


1. Bunkasai

Buat readers yang suka nonton film, dorama, sama anime dari Jepang pasti udah gak pada asing sama istilah yang satu ini kan? Oh adakah yang belum ingat? Itu lho biasanya kan kalo di film-film atau anime Jepang kalo ceritanya tentang kehidupan di sekolah tuh biasanya ada cerita dimana sekolah-sekolah itu bakal mengadakan festival budaya atau festival sekolah. Gimana? Udah inget kan readers? Nah, festival itu disebut sebagai Bunkasai.

Bunkasai atau Japanese School Festival adalah acara yang diadakan sekolah-sekolah di Jepang tiap tahunnya, biasanya untuk memperingati hari jadi sekolah mereka. Bunkasai disebut juga festival budaya. Konsep dari bunkasai sendiri bermacam-macam, tergantung dari panitianya. Tapi pada umumnya saat festival mereka akan membuka stand-stand untuk menarik perhatian pengunjung. Biasanya yang dijadikan stand adalah kelas-kelas mereka sendiri (yah walaupun ada juga yang menggunakan stand di luar kelas atau di halaman sekolah). Jadi tiap kelas akan merancang suatu konsep akan membuka stand apa yang akan menarik minat pengunjung. Tiap kelas biasanya akan berlomba untuk menarik pengunjung terbanyak dan menjadi stand favorit.

Nah, seperti yang tadi author bilang. Bunkasai tidak memiliki waktu yang tetap. Tidak ada tanggal khusus untuk membuatnya karena sekolah di Jepang membuat Bunkasai sesuai dengan tanggal hai jadi sekolah mereka. Selain itu, ada Bunkasai yang memperbolehkan orang luar untuk menikmati acara bunkasai dan ada yang hanya memperbolehkan warga dari sekolah itu saja yang menikmati, tidak ada orang luar. Sekali lagi, itu tergantung dari konsep bunkasai itu sendiri dan panitianya.
Nih, author kasih aja gambar-gambarnya.



Oh iya, sebenernya di Indonesia juga udah mulai banyak acara bunkasai seperti ini readers. Dan author pernah datang ke acara seperti itu. Acaranya seru lho *gak ada yang tanya* dan gak jauh beda sama yang asli *padahal belum pernah ngerasain yang asli T.T* Kalo di Jepun yang ngadain Bunkasai itu sekolah-sekolah SMP dan SMA, nah kalo di Indonesia biasanya mahasiswa-mahasiswa yang jurusannya itu berhubungan dengan Jepang pokoknya, hehee..

Musim Semi

2. Setsubun Matsuri

Setsubun matsuri atau disebut juga hari pergantian musim. Diadakan tiap tanggal 3 Februari. Kalo dulu orang-orang Jepang selalu mengadakan Setsubun matsuri tiap pergantian musim, tapi sekarang cuma diperingati pada hari terjepit diantara akhir musim dingin dan awal musim semi. Kalo readers tanya kenapa, author juga nggak tahu. Tanyakan saja pada cosplayer yang lagi ngasih fanservice #abaikan

Apa yang dilakukan pas Setsubun matsuri? Nah pas Setsubun biasanya orang-orang pada melempar kedelai untuk mengusir hantu (oni). Jadi semacam melempar jumroh. Bedanya kalo melempar jumroh pake kerikil kalo Setsubun pake kedelai. Sayang banget kedelainya, Indonesia aja sampe ngimpor, di Jepang malah dibuang-buang, ckckckck #sindiran pedas

Kalo di kuil Shinto yang ngelempar kedelai biasanya orang-rang terkenal, mungkin maksudnya artis. Kalo author sih mau-mau aja asal ngelemparnya ditemenin sama Haruma Miura, kyaaa~ *gaje*
Trus dirumah-rumah biasanya orang-orang ngelempar kedelainya sambil baca mantera readers. Manteranya yaitu "Setan keluar, rejeki masuk" hehe bagus juga nih mantera..


3. Hanami Matsuri


ahh gambarnya bagusss *salah fokus*
ahem ahem, oke adakah readers yang belum tau dengan matsuri yang satu ini? Author akan dengan senang hati menjelaskan :D tapi J-lovers pasti udah pada tau nih tentang matsuri yang satu ini, mungkin lebih daripada author, hehehe...

Hanami adalah festival yang dirayakan saat musim semi, tepatnya saat Sakura bermekaran. Kita bisa merayakannya bersama teman, sahabat, keluarga, kekasih, mantan kekasih, tunangan, calon pasangan hidup atau siapapun orang terdekat kalian dan yang kalian anggap berharga. Trus ngapain aja pas hanami? nah ktia bisa melakukan apa saja karena inti dari festival ini yaitu melihat bunga Sakura yang indah bermekaran dan mungkin bersyukur (?). Biasanya sih orang-orang akan mencari tempat yang nyaman untuk melihat bunga Sakura atau menggelar karpet (?) dibawah pohon Sakura trus makan bekal bareng-bareng sama siapapun yang kamu ajak. Kalo gak bawa bekal gausah khawatir karena disana ada stand atau toko yang menjual cemilan, yah walalupun emang lebih hemat sih kalo bawa bekal sendiri. Selain hemat, suasana akrab akan lebih terasa.


Ahhh.. Ini ada videonya~~ Silakan minnaa



4. Hina Matsuri


Diadakan tiap tanggal 3 Maret. Hina matsuri atau lebih familiar disebut Hari Anak Perempuan. Festival ini untuk mendoakan kesehatan dan pertumbuhan anak perempuan. Keluarga yang memiliki anak perempuan usia sekolah, ada tradisi untuk memajang boneka (hinadoll) pasangan pengantin [ひな人形 hina ningyo] dalam upacara pernikahan zaman Heian.

Kalo readers pengen tahu bonekanya kek apa, tuh contohnya diatas. Legkap kan? Kayaknya hinadoll kayak gitu mahal ya.. Bagus sih, kelihatan mewah. Kalo ke Jepang beli ah... (?)

Musim Panas

5. Tanabata Matsuri



Author akan menceritakan sejarahnya secara ringkas. ^^

Festival Tanabata ini selalu diadakan saat musim panas. Festival ini untuk mengenang kegigihan Orihime dan Hikoboshi yang terus berharap agar bisa bertemu di malam ketujuh bulan ketujuh. Cinta mereka memang dipisahkan oleh Dewa. Ini disebabkan mereka melalaikan pekerjaan mereka untuk saling bertemu.akibatnya Dewa murka dan memisahkan mereka dengan sungai Amanogawa. Mereka hanya bisa bertemu saat malam ketujuh bulan ketujuh di jembatan yang terletak di tengah-tengah sungai. Tapi jika pada malam itu hujan turun, mereka tidak bisa bertemu karena air sungai pasti akan meluap. Akhirnya Orihime dan Hikoboshi tiap tahu selalu menulis permohonan dan harapan mereka di kertas warna-warni yang disebut dengan tanzaku dan menggantungnya di batang bambu. Berharap agar Dewa tidak menurunkan hujan dimalam dimana mereka bisa bertemu.

Yak itu dia sejarah singkat dibalik perayaan festival Tanabata. Sekarang infomasi festival Tanabata secara umum.

Tiap daerah punya ciri khas dalam merayakan festival ini. Tapi pada umumnya memang untung mengenang kegigihan Orihime dan Hikoboshi. Tetapi kalo festival Tanabata yang diadakan di daerah pertanian lebih  dimaksudkan untuk mempersiapkan festival obon.

menjelang festival Tanabata, tiap orang bakal nyiapin kertas warna-warni atau tanzaku dan diisi dengan puisi pendek. Tapi biasanya orang-orang menulis harapan dan impiannya di kertas tersebut. Berharap doanya akan dikabulkan Dewa.Dulu kaum wanita khususnya remaja putri berdoa agar mereka diberi keterampilan sepeprti Orihime. Selain tanzaku ada pula untaian pita-pita untuk melambangkan benang tenun Orihime, yang digantungkan pada bola kertas. Festival Tanabata yang terbesar di Jepang adalah Sendai Tanabata pada tanggal 6 Agustus.  

 
 
Ini contoh tanzaku. Tuh ada orang yang gantung tanzaku mereka.

Festival Tanabata. Tuh ada pita yang digantung di bola kertas yang melambangkan benang tenun Orihime.

6. Bon Odori Matsuri


Obon atau yang lebih familiar disebut sebagai bon odori merupakan festival di Jepang untuk menyambut datangnya arwah nenek moyang atau leluhur yang diperingati tiap tanggal 15 Juli menurut kalender Tempo. Obon dikenal sebagai festival yang berkaitan dengan agama Buddha. Obon merupakan tradisi turun temurun di Jepang dengan upacara agama Buddha yang disebut dengan Urabon. Bonshama atau Oshorosama adalah sebutan untuk para arwah leluhur di beberapa daerah tertentu yang datang saat festival Obon.

Orang-orang Jepang percaya bahwa para arwah leluhur akan datang untuk menengok anak cucu mereka dua kali dalam setahun, yaitu sewaktu bulan purnama di permulaan musim semi dan awal musim gugur. Obon sama artinya dengan liburan musim panas bagi orang Jepang yang tidak mengerti agama Buddha.

Nama Bon Ododri sebenarnya nama dari tarian yang dilakukan bersama sebagai penutup dari festival Obon. Menurut mitosnya sih, gerakan dari tarian Bon Odori ini menggambarkan gerakan para arwah leluhur yang gembira karena udah lepas dari hukuman neraka readers, yah percaya gak percaya sih ya.. festival Obon nih merupakan puncak dari semua matsuri musim panas yang ada di Jepang.

Pada Bon ododri matsuri disiapin timun sama terong sebagai kendaraannya para arwah leluhur readers. Terong berkaki menjadi "sapi" dan timun menjadi "kuda" yang dipake oleh si arwah leluhur baik pas dateng ke festival itu maupun pas mereka pulang. Unik ya readers?






Referensi video buat tambahan minnaaa~~ Silaa



7. Tsukimi Matsuri




Menurut tradisi orang Jepang, ketika melihat bulan kita juga dapat melihat kelinci yang sedang menumbuk alu untuk membuat kue mochi. Menatap bulan memang paling tepat dilakukan saat musim gugur, khusus untuk bulan purnama tanggal 25 september dan 23 Oktober.

ketika Tsukimi matsuri kita bisa menatap bulan sambil minum sake dan makan makanan khusus sambil menikmati indahnya sang rembulan. Pada saat Tsukimi matsuri, rumah-rumah dihiasi dengan rumput susuki. Nah, ini nih festival yang bisa readers coba dirumah bareng sahabat atau keluarga, bisa kapan aja asal jangan musim hujan aja ya readers, hehehe... yah paling nggak bisa relax dan mengurangi penat seharian tadi. hoho..


8. Takayama Matsuri



Matsuri ini merupakan salah satu yang terbagus di Jepang lho readers, gak percaya? Percaya aja deh, ya? ya? hehe.. Festival ini diadakan dua kali dalam setahun yaitu saat musim semi atau yang lebih dikenal dengan Sanno matsuri yang diadakan di kuil shinti hie. Yang kedua tuh pas musim gugur yang dikenal dengan hachiman matsuri yang diadakan di kuil shinti sakurayama hachiman. Yang hachiman matsuri atau takayama matsuri pas musim gugur itu diadakan pada tanggal 9-10 Oktober.

9. Jidai Matsuri



Festival ini bertempat di kuil heian Kyoto. Jidai matsuri merupakan salah satu yang terbesar di Kyoto. Diadakan tiap tanggal 22 Oktober.

10. Tori no Ichi

t


Tori no Ichi merupakan festival sapu penggaruk berhias (kumadate) yang digambarkan sebagai penggaruk rejeki. Kenapa perlu diadakan festival? yah mungkin biar masyarakat Jepang tidak lupa bersyukur karena telah dilimpahkan rejeki oleh sang Maha Kuasa makanya mereka ngadain nih matsuri dengan si kumadate sebagai simbol. Mungkin lho yahh... hohoho :3

11. Sichi go San



Sichi go San matsuri ini adalah festival dan hari yang sangat ditunggu oleh anak-anak di seluruh Jepang. Karena pada tanggal 15 November semua kuil di Jepang bakalan rame dipenuhi sama anak-anak yang lucu, imut, kawai yang make baju tradisional Jepang bareng mama papa mereka. Mereka mau ngapain? Mereka mau berdoa supaya anak-anak mereka bisa tumbuh dengan sehat dan menjadi keluarga yang sakinah mawaddah warohmah, hehehe...

Anak-anak yang dateng ke kuil ini ada ketentuan umurnya lho readers, jadi jangan sembarangan ya.. Kalo yang cowok, yang perlu di Sichi go San adalah anak-anak berumur 3 dan 5 tahun. Kalo yang cewek yang berumur 5 dan 7 tahun. Katanya kalo di Jepang angka 3, 5, dan 7 itu merupakan angka keberuntungan.

Adeknya yang cowok unyuuu banget. Gemesss >,<
Keluarga bahagia

Musim Dingin

12. Malam Natal
apakah ini termasuk Omatsuri? Hehe author serahkan pada minna-san sekalian soalnya ini dimana-mana juga ada asal penduduknya ada yang nasrani, hoho..

13. Malam Tahun Baru



Pas malem tahn baru semua lonceng di kuil kuil bakal berdentang. Kalo dihitung, loncengnya akan berdentang selama 108 kali. Karena menurut kepercayaan Buddha, manusia memiliki 108 nafsu-nafsu yang menyangkut duniawi. Jadi bunyi lonceng selama 108 kali itu dimaksudkan untuk menghapus satu persatu nafsu manusia.

Terus ada juga tradisi makan soba atau mie pas malam tahun baru. Tradisi ini mengandung harapan agar bisa berumur panjang dan berharap kesehatannya tetap baik di tahun yang baru. Mie merupakan lambang akan harapan-harapan tersebut karena bentuk mie panjang dan dapat direntangkan, mengandung makna umur yang panjang dan hidup bahagia. Setuju kan readers? Siip dehh...

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Omatsuri -- Festival Ala Jepang ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Gimana minna? Artikel kali ini lumayan kan? hehhe... Author capek banget ngerjain artikel satu ini. Ini gak sekali jadi lohh, padahal yang lain sekali jadi. Soalnya yang ini datanya banyak, jadi harus disortir dulu. Diedit, disunting dan segala macemlah pokoknya. Ngetik artikel ini sampe keriting nih jariku, huhuhu...
Well, kalau ada saran dan kesan pesan silakan comment ^___^

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

2 komentar:

Unknown mengatakan...

Sangat bermanfaat untuk pengetahuan ttg budaya Jepang... arigatou gozaimasu

Arthur Teknik mengatakan...

Terimakasih min informasinya, sangat bermanfaat.
Oh ya, untuk info tambahan aja nih.
Bagi yang membutuhkan Penyewaan Genset Syncronize Bali untuk berbagai macam event di seluruh Indonesia bisa hubungi kami Arthur Teknik.

Salam blogger min.

Posting Komentar