RSS

Otaku



Sebelum nanti aku bahas ke topik yang lebih dalam, ada baiknya kalo aku bahas topik ini dulu. Yah, walaupun sebagian dari readers pasti udah pada tahu apa itu otaku, terutama para penggemar anime atau malah otaku itu sendiri.
Kenapa aku memilih untuk membahas topik seputar otaku ini? Itu karena topik ini sangat sangat berhubungan dan sangat vital dengan pembahasan artikel artikel yang selanjutnya di blog ini. Jadi ini kayak pengetahuan dasar gitu, biar yang baru masuk kesini gak asing sama tema tema yang aku usung nanti, hehehe..
Yuk disimak! 


Menurut Wikipedia Otaku (おたく/オタク?) adalah istilah bahasa Jepang yang digunakan untuk menyebut orang yang betul-betul menekuni hobi.
Sejak paruh kedua dekade 1990-an, istilah Otaku mulai dikenal di luar Jepang untuk menyebut penggemar berat subkulturasal Jepang seperti anime dan manga, bahkan ada orang yang menyebut dirinya sebagai Otaku.

Tuh, kayak mbah wiki bilang. Jadi pengertian otaku yang sebenarnya adalah istilah atau sebutan untuk orang-orang yang sangat menekuni atau sangat fanatik dengan hobinya. Jadi gak cuma terbatas di dunia anime dan manga aja, tapi otaku juga bisa dipake buat orang yang sangat hobi nari, nyanyi, menata bunga, bersepeda, dan sebagainya dalam tahap yang udah masuk ke tahap fanatik.

Tapi biasanya para newbie (termasuk aku tempoe dulu) atau orang awam mengartikan otaku sebagai orang yang maniak dan fanatik terhadap anime dan manga serta segala sesuatu yang berbau jepang. Padahal gak gitu lho readers! Karena semua orang yang fanatik terhadap sesuatu juga bisa disebut sebagai otaku. Nah, ini baru pengertian yang sebenarnya loh yaa..
Seperti yang mbah wiki sebut diatas, sejak tahun 1990-an istilah otaku yang mulai familiar diluar Jepang dipake untuk menyebut orang-orang yang fanatik terhadap subkultur Jepang kayak anime dan manga. Mungkin karena saking populernya anime dan manga kali yaa, hihihihi :3

Orang awam biasanya menganggap otaku itu aneh dan freak. Kenapa? Karena biasanya para otaku itu orangnya anti sosial lho readers.. Mereka jarang banget dan gak punya niat buat interaksi sama orang-orang disekililingnya, termasuk keluarganya. Hmm, mungkin ini karena saking fanatiknya sama hobinya jadi kecanduan, hehehe..

Biasanya para otaku itu akan mengurung dirinya didalam kamar dan menekuni hobinya sepanjang hari, sepanjang minggu, sepanjang bulan, dan sepanjang tahun. Mereka akan keluar sekitar sebulan sekali untuk membeli stok makanan untuk kebutuhan mengurung diri (?) sebulan berikutnya. Tak perlu ditanya, rata-rata para otaku ini hidupnya kurang sehat alias jorok. Selain karena stok makanan mereka yang instant, mereka bahkan tak mau membuang-buang waktu membersihkan diri dan lingkungan mereka (maksudnya tempat mengurung diri a.k.a kamar) karena tak ingin meninggalkan hobi mereka sedetikpun. Yah meskipun gak sedikit juga yang hidupnya bersih dan rapi sih..

Banyak alasan kenapa seseorang menjadi otaku. Pertama, karena memang memutuskan untuk menjadi oyaku karena sangat mencintai hobinya tersebut. Kedua, karena tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan sehingga mengalami masalah sosial seperti bullying dsb sehingga mereka berpikir dunia luar adalah dunia yang kejam dan memutuskan untuk mengurung diri dan menekuni hobi mereka.

Ohya, para otaku itu juga ga perhitungan kalau menyangkut hobi mereka. Mereka rela ngeluarin banyak uang sampe jutaan demi memburu item item yang berhubungan sama hobi mereka dan untuk melengkapi koleksi mereka. Padahal barang-barang impian para otaku itu harganya gak main-main lho readers...

Nah, setelah membaca sekilas tentang apa itu otaku lewat artikel diatas, paling tidak readers sudah tahu garis besar dari istilah otaku. Apa ada yang penasaran sama kegiatan dan "tempat mengurung diri" otaku? Nih aku kasih beberapa
Ini contoh otaku yang hidupnya bersih dan rapi. Author blog dari gambar ini diambil bilang kalo dia iri sama otaku diatas, abis koleksinya boook apalagi gadgetnya, aku aja pengen hahaha.. 
Beberapa contoh kamarnya otaku

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar